Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

TRAGEDI (Sebuah cerpen)

Gambar
  “Hm, besok kosong nggak?” “Kosong apanya, nih?” Jawab Chintya berusaha mengalihkan pembicaraan. “Waktu kamu itu, lho . Senggang nggak?” “Kalau senggang kenapa, kalau enggak kenapa?” jawab Chintya ngasal sambil membereskan botol tumblrnya. “Kalau enggak, ya, aku bakal nyamperin kamu pas istirahat kaya biasanya. Kalau senggang, besok sore jalan, yuk!” Ajak Riko. “Kemana sih? Pandemi juga. Ngajak jalan mulu kerjaannya. Besok aku.. kayanya aku lembur, deh. Pas istirahat aku makan di kantor aja, aku bawa bekal. Dimarahi bos, nih. Keseringan kamu ajak makan di luar.” Jawab Chintya sambil melet . Riko adalah pria berusia 24 tahun yang tempat kerjanya berada di sebrang kantor Chintya bekerja. Riko sudah satu bulan ini intens untuk chat melalui whatsapp kepada Chintya. Kalau kata orang, PDKT namanya. Tapi sepertinya Riko akan berujung bertepuk sebelah tangan. Entah mengapa, Riko dengan badan tinggi, kulit sawo matang yang bersih, rambut klimis, badan tegap, dan posisi pekerjaan y

SENYUM (Sebuah cerpen)

Gambar
  Setelah menyapu halaman rumah, seperti biasa Chiera melanjutkan aktivitasnya dengan menyiram kebun. Kebun yang berukuran 1,5x1,5 meter penuh dengan tanaman hijau. Ya, Chiera kurang suka menanam bunga, ia lebih suka tanaman hijau. Menurutnya jenis tanaman itu lebih segar bila dipandang. Alasan lainnya, Chiera kurang suka sesuatu yang merepotkan dirinya. Sehingga menanam tanaman hijau dan beberapa pohon cemara akan lebih mudah baginya dari pada tanaman berbunga warna-warni. Ia mengulur selang kemudian membuka keran air. Airnya begitu segar. Tak lama pandangannya teralihkan karena ada sorot cahaya kuning yang mengenai tanamannya. Ia selalu ingat masa kecilnya. Berpinik di kebun halaman belakang bersama neneknya. Pohon-pohon yang tinggi selalu memiliki celah. Ketika celah tersebut diisi oleh sorot matahari, keindahannya berlipat ganda. Menurut Chiera, apa yang ditangkap matanya saat itu selalu membuat hatinya hangat. Sorot cahaya itu mengalihkan perhatiannya menuju langit. Langit puk