Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

ANALISIS WACANA: TINDAK TUTUR ILOKUSI

ANALISIS WACANA TEORI TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PIDATO KETUA UPT BIPA UMM Abstrak Tindak tutur (Speech act) adalah unsur pragmatik yang menelaah bahasa berdasarkan penutur yang terlibat di dalamnya secara langsung. Salah satu objek kajian yang dapat dianalisis dengan tindak tutur ilokasi adalah kegiatan berpidato serta isi dari pidato tersebut. Penelitian ini membahas tentang analisis tindak tutur ilokusi dalam pidato Ketua UPT BIPA UMM. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang bebas, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan metode transkripsi data rekam, dan identifikasi data. Kata Kunci: speech art , tindak tutur, pidato PENDAHULUAN Pidato adalah sebuah ujaran lisan yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur pada situasi tertentu. Pada umumnya pidato menggunakan bahasa formal karena sifatnya yang resmi dan ditujukan kepada khal

Antologi Puisi (Bagian 5)

Halooo, sudah lama, nih, aku nggak update tentang puisi. Hehe. Malam ini lagi hujan, lagi mood banget buat unggah puisi-puisi di gawaiku (biar tidak sekadar jadi draft, xixi). Langsung aja ke puisinya.. Pertanyaan Bila jalan berakhir buntu Lalu mengapa gerbang indah yang kau suguh? 1 November 2020 Mimpi Tinggimu sepadan langit Raih bisa dengan tulang terberai gapai aku di dasar bumi Bertemu kita di ujung pagi. Berpijak tanah saling bertaut, berbincang gurai di akhir hari- sambil minum secangkir kopi. Ah.. Ternyata semua ini hanya mimpi. Hahahaha. 30 Oktober 2020 22.54 WIB Boleh Kusebut Kau 'Amin'? Kubiarkan pertemuan itu ada (lagi) Kubiarkan semua sempat jadi terbang Asal jangan yang satu ini. Kubiarkan semua romansa hanyut bersama air Asal jangan yang satu ini. Jutaan air yang jatuh dari pelupuk mata tak buatku jengah Kubiarkan pertemuan itu ada (lagi)! Kau jadikan aku tawanan Tak masalah, selama kamu yang menahan. Kubiarkan pertemuan itu ada (lagi)! Kubiarkan hatiku jatuh lag

DIA (Sebuah Cerpen)

Gambar
  Dia Oleh Margaretta Puspa Dewi   Dia menceritakannya begitu sederhana. Begitu alami dan mudah dipahami. Mengalir layaknya air yang menurut pada aliran arus. Tapi begitu melekat hingga tak pernah terlupakan. Pria itu berbadan jangkung. Tubuhnya gemuk tapi tidak gendut, sedikit kurus. Ya, tubuhnya proposional dengan badan jangkungnya. Kira-kira 190 cm dengan massa badan 90 kg. kulitnya putih tapi masih masuk akal untuk ukuran kulit orang Jawa. Rambutnya lurus ke samping. Dipotong biasa saja, tidak neko-neko . Parasnya elok tapi ya.. tidak seperti artis yang biasanya muncul di televisi. Tapi setidaknya bila kamu menggandengnya ke kondangan, orang-orang akan berbisik bahwa pria itu tampan. Siapa dia? Tiba-tiba datang tanpa petunjuk. Membuat hari-hariku berantakan. Pagi ini ia menjemputku di depan rumah. Dengan sepeda supra kesayangannya dan helm putih yang sudah agak kecoklatan karena terlalu sering dipakai. Ia memencet bel rumahku. Kebetulan Ayah baru jogging keliling komplek