ANALISIS WACANA: TINDAK TUTUR ILOKUSI
ANALISIS WACANA TEORI TINDAK
TUTUR ILOKUSI
DALAM PIDATO KETUA UPT BIPA
UMM
Abstrak
Tindak tutur (Speech act) adalah unsur pragmatik yang menelaah bahasa
berdasarkan penutur yang terlibat di dalamnya secara langsung. Salah satu objek
kajian yang dapat dianalisis dengan tindak tutur ilokasi adalah kegiatan
berpidato serta isi dari pidato tersebut. Penelitian ini membahas tentang
analisis tindak tutur ilokusi dalam pidato Ketua UPT BIPA UMM. Jenis penelitian
ini adalah penelitian dengan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang bebas, teknik
rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan metode transkripsi
data rekam, dan identifikasi data.
Kata Kunci: speech art, tindak tutur, pidato
PENDAHULUAN
Pidato adalah sebuah
ujaran lisan yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur pada situasi
tertentu. Pada umumnya pidato menggunakan bahasa formal karena sifatnya yang
resmi dan ditujukan kepada khalayak umum. Gagasan yang disampaikan saat
berpidato memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi tertentu, namun juga
bisa untuk mempengaruhi mitra tutur. Penulis memilih pidato sebagai objek
kajian tindak tutur ilokasi karena pidato adalah objek yang cocok sebagai bahan
implikasi.
Pragmatik merupakan salah
satu cabang ilmu bahasa yang mengkaji struktur bahasa secara eksternal, yaitu
bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi (Wijana dan
Muhammad Rohmadi, 2011:4). Sarle dalam (Wijana dan Rohmadi, 2011:21)
berpendapat bahwa secara pragmatik setidaknya terdapat tiga jenis tindakan yang
dapat direalisasikan oleh penutur, yakni tindak tutur lokusi (lucutionary act),
tindak ilokusi (illocutionary act) dan tindak perlokusi (perlocutionary act).
Tindak tutur ilokusi dipilih sebagai kajian dalam penelitian ini karena sesuai
dengan data yang akan dikaji. Tindak tutur ilokusi merupakan tuturan untuk
mengatakan atau menyampaikan informasi, pada umumnya pidato digunakan untuk
mengatakan atau menyampaikan sebuah informasi.
Berdasarkan latar belakang
diatas peneliti tertarik meneliti mengenai “Tindak Tutur Ilokusi Pidato Ketua
UPT BIPA UMM”.
METODE
Penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif, permasalahan dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk
deskripsi: kata, frasa atau kalimat. Herdiansyah (2010: 9) menggemukakan bahwa
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian ilmiah yang memiliki tujuan untuk
memahami suatu hal dalam konteks sosial secara ilmiah dengan mengedepankan
proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang
diteliti. Pada tahap awal peneliti menyimak pidato yang terdapat dalam rekaman.
Selain itu peneliti mentranskip rekaman sehingga menjadi data tertulis.
Kemudian peneliti mengkaji tuturan-tuturan yang terdapat penggunaan bahasa
tindak tutur ilokusi. Setelah mengkaji, peneliti mendeskripsikan makna bentuk
bentuk tindak tutur ilokusi, langkah akhir peneliti membuat kesimpulan.
Teknik pengumpulan data
pada penelitian ini dengan menggunakan teknik simak catat. Teknik simak
dilakukan dengan cara menyimak tuturan yang disampaikan oleh Ketua UPT BIPA UMM
dalam pidato. Metode simak adalah jenis metode metode yang dilakukan dengan
cara menyimak tuturan yang disampaikan dengan memperhatikan aspek penggunaan
bahasa. (Sudaryanto, 2015). Sedangkan teknik catat dilakukan dengan cara
mencatat bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat pada pidato Ketua UPT
BIPA UMM. Pencatatan dapat dilakukan secara langsung sesaat setelah teknik
simak selesai dan dengan menggunakan alat tertentu (Sudaryanto, 1993: 135).
Teknik analisis yang
digunakan adalah metode transkripsi data. Metode transkripsi data (rekam)
adalah metode yang dilakukan dengan cara mengubah data lisan (rekaman) ke dalam
bentuk data tertulis (teks). Kaitannya dengan hal tersebut penulis akan
mentraskripsikan data rekam atas pidato yang disampaikan oleh Ketua UPT BIPA
UMM kemudian menganalisis, dan mengidentifikasi data tersebut kemudian membuat
kesimpulan di akhir kegiatan penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan
pembahasan mengenai bentuk tindak tutur ilokusi.. Data diperoleh dari pidato
Ketua UPT BIPA UMM yakni Dr Arif Budi Murianto dalam kegiatan Kuliah Tamu kelas
PC 2017. Hasil penelitian ini membahas tentang tindak tutur ilokusi yang terdapat pada Pidato
Dr. Arif Budi Murianto. Pidato tersebut berisi tentang sambutan Beliau sebagai
pembuka Kuliah Tamu. Berdasarkan data yang diambil dari pidato, ditemukan
delapan jenis tindak tutur ilokusi. Kedelapan tindak ilokusi yang ditemukan akan
dibahas satu-persatu pada pembahasan berikut:
Tindak Tutur Representatif
dibagi lagi menjadi tiga bagian. Pertama adalah Tindak Tutur Representatif
Melaporkan, Setelah
2012 dan 24 tahun berlangsungnya reformasi BIPA UMM berdiri semakin kokoh kita
bangga bangsa Indonesia telah berjalan jauh demokrasi yang hidup dengan tingkat
kesejahteraan rakyat yang relatif semakin meningkat. Tuturan tersebut
dikategorikan sebagai tindak tutur representative melaporkan sebab pada tuturan
setelah 2012 dan 24 tahun berlangsungnya
reformasi BIPA UMM, maksud dari
tuturan tersebut adalah melaporkan bahwa BIPA UMM sudah berdiri sejak 24 tahun
yang lalu.
Kedua, tindak Tutur
Representastif Mengakui. Tuturan yang termasuk dalam kategori adalah, Bung Karno pernah berkarta “beri aku 10
pemuda maka akan ku guncangkan dunia. Ini
merupakan pedoman saya dalam mencintai BIPA. Tuturan tersebut dikategorikan
sebagai tuturan representatif sebab pada tuturan bagian, Bung Karno pernah berkata. Maksud dari tuturan tersebut adalah
penutur mengakui bahwa Bung Karno pernah mengujarkan hal serupa terkait pesan
yang memberi semangat juang serta kekuatan yang dapat ditumbuhkan oleh Pemuda
Indonesia.
Ketiga, Tindak Tutur
Representatif Menyebutkan. Tuturan yang termasuk dalam kategori Tindak Tutur
Representatif Menyebutkan adalah, paduan
suara BIPA UMM, maksud dari tuturan tersebut adalah untuk menyebutkan serta
memanggil Paduan Suara BIPA UMM agar maju dan segera menampulkan penampilan.
Keempat, Tindak Tutur
Representatif Menyatakan terdapat pada tuturan, Bismillahirahmannirrohim saya ucapkan selamat datang kepada saudara
–saudara dari Unesa, jauh-jauh dari Surabaya hanya ingin belajar BIPA di UMM.
Tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur representatif menyatakan sebab
terdapat tuturan saya ucapkan selamat
datang kepada saudara –saudara dari Unesa, maksud dari tuturan tersebut
adalah menyatakan apresiasi juga sambutan atas kedatangan mahasiswa Unesa untuk
melakukan kegiatan Kuliah Tamu di UMM.
Tindak Tutur berikutnya
adalah Tindak Tutur Direktif Meminta. Pada
tuturan “Raisa dari Jepang ya silakan berdiri dan say hello”, terdapat kata yang dapat dikategorikan sebagai tindak
tutur direktif meminta yaitu silakan
berdiri. Maksud dari tuturan tersebut adalah meminta seorang yang bernama
Raisa di tempat itu untuk berdiri.
Keenam, Tindak Tutur Direktif
Menyuruh. Pada tuturan Indonesia harus
bergerak maju merebut masa depan yang lebih baik yang bersandar pada cita-cita
luhur yang telah diperjuangkan oleh pendiri bangsa di masa lalu, terdapat
tuturan direktif menyuruh pada bagian Indonesia
harus bergerak maju. Maksud tuturan tersebut adalah penutur menyuruh rakyat
Indonesia agar tetap bergerak maju untuk mencapai cita-cita yang lebih baik,
namun pada konteks ini, penutur menyuruh mitra tutur (pendengar) untuk
melakukan yang Beliau sampaikan.
Ketujuh, Tindak Tutur
Direktif Mengajak. Tuturan Marilah kita
membangun BIPA menjadi baik lagi, yang penting kita harus berjalan bersama
bahu-membahu dan bantu membantu kita harus saling memperkuat bukan saling
melemahkan atau saling mencari kesalahan termasuk dalam Tindak Tutur
Direktif Mengajak sebab terdapat bagian
yakni harus berjalan bersama bahu-membahu
dan bantu-membantu, yang memiliki makna mengajak mitra tutur (pendenegar)
untuk ikut bergotong-royong dalam hal apapun.
Kedelapan, Tindak Tutur Ekspresif Terima kasih.Pada tuturan Terima kasih atas kedatangan Unesa ke kampus kami. Mungkin jika ada waktu bisa bergantian kami yang berkunjung ke sana, terdapat bagian yakni terima kasih atas kedatangan Unesa ke kampus kami, yang termasuk dalam Tindak Tutur Ekspresif Terimakasih sebab maksud dari tuturan tersebut adalah ungkapan terimakasih karena mengunjungi BIPA UMM.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan penlitian yang telah dikaji dapat disimpulkan bahwa bentuk tindak tutur ilokusi pada Pidato Ketua UPT BIPA UMM, Dr. Arif Budi Murianto yang disampaikan dalam dalam Kuliah Tamu kelas PC 2017 ke UMM hanya terdapat dua fungsi tindak tutur yaitu (1) representatif, (2) asertif.
DAFTAR PUSTAKA
Herdiansyah,
Haris. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba
Humanika Mahsun. 2007. Metode
Penelitian Bahas. Jakarta: PT Grafindo Pustaka.
Perdana,
Satya. 2016.“Tindak Tutur Ilokusi dan Perlokusi dalam Pidato John Fitzgerald
Kennedy sebagai Presiden Amerika Serikat”. Skripsi thesis. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada. Diakses pada tahun 2016.
(http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?act=view&buku_id=95885&mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&typ=html)
Suci, Almuslimah.
2012. “Analysis Of Illocutionary Act In The Prince And The Pauper Movie”.
Padang: Universitas Andalas. (http://jurnalvivid.fib.unand.ac.id/index.php/vivid/article/view/1).
Sudaryanto. 2015. Metode dan Tehnik
Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata dharma University Press
Wardani, Nur
Azni. 2011. “An Analysis Of Illocutionary Act In Prince Of Persia: The Sand Of
Time Movie” Skripsi. Tangerang: Universitas Negeri Syarif Hidayatullah. Diakses
tahun pada 2012. (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/360).
Wijana, I Dewa Putu. 1996.
Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi
Komentar
Posting Komentar