Review Film Eternals: Film, Karakter, & Suasana Baru

 

Haii!

Senang banget akhirnya saya menulis lagi. Ada sedikit berbeda dengan tulisan ini, karena ini pertama kalinya saya menulis ulasan film! Yeay!

--

Sore ini (10/11) saya baru saja sampai di asrama setelah nonton film terbaru Marvel, yeps, Eternals. 

Siapa yang juga kesal kemarin Eternals sempat diundur? Haha. Banyak rumor simpang siur. Ada yang bilang film ini mengandung LGBT dan sebagainya sehingga ada adegan-adegan yang harus dihilangkan.


Sumber: imdb.com

Okay, pertama review film singkat. Sorry banget misalnya sedikit spoiler atau terlalu kaku.

Berdasarkan sudut pandang saya, film ini secara eksplisit mimesis kehidupan manusia sesunggunya. Ada Tuhan, nabi, dan manusia. Seri film Marvel sebelumnya: The Avengers, merupakan manusia, sedangkan Eternals adalah ‘nabi/dewa-dewi’ (saya tidak yakin akan kategori ini, tapi yang jelas mereka bukan manusia). Saya bilang ini mimesis kehidupan kita karena ada dialog ‘penghakiman kedua/saat aku datang’. Bila The Avengers memiliki suasana yang amat modern, film ini menyuguhkan suasana campuran. Menurut pandangan saya, film ini amat kental dengan sejarah dan kebudayaan masa lampau, khususnya Yunani.

Eternals datang ke dunia dengan misi yang diberikan ‘Tuhan’. Secara keseluruhan film ini memperkenalkan Eternals pada penonton. Perkenalan ini terdiri asal-muasal dan bagaimana mereka menjalani hidup pada saat awal hingga saat ini. Sama seperti The Avengers, Eternals pun memiliki pemimpin. Ada juga yang mirip dengan karakter Ironman (beda tampilan dan pengemasan superpower ajaa).

Hal yang menarik dari film ini adalah alur yang tidak tertebak. Beberapa kali mencoba menebak bagaimana kelanjutannya, tapi ternyata salah. Hal ini juga dirasakan penonton di sekeliling saya yang sepertinya gagal menebak alur. Hasil pengamatan saya, sebagian dari mereka mengatakan “ah” dengan nada kecewa kemudian bersandar sebab adegan berikutnya tidak sesuai bayangan mereka. Hal menarik lainnya adalah berita yang menyebar selama ini sungguhan: Harry Styles ikut main di film ini! (vibes 1D album pertama banget sih menurut saya)

Durasi film yang cukup lama membuat penonton acap kali mengantuk, apalagi di XXI belum mengizinkan penonton membawa makanan. Di sisi lain, saya terhibur atas alur yang misterius ini. Fyi (spoiler), musuh Eternals di film ini beragam (lebih dari satu). Hal yang mengganjal bagi saya adalah saya merasa film Eternals yang tayang di Indonesia serasa film yang diputar pada kanal TV nasional (if you know what I mean).

Rating dari saya 8.5/10. Karakter yang paling saya suka pada film ini si Thena (Angelina Jolie). Ngeselin tapi tetap modis. :D

Sebagai penggemar film-film Marvel, saya sarankan Anda menonton film ini. Once more, film ini sangat aman bagi remaja (di atas 13 tahun).

Ps: tetap nonton hingga kredit selesai yaa!

--

Saran atau tambahan review boleh dibagikan di kolom komentar yaa!

Keep in touch:

Margarettapuspadewi (instagram)

margarettapuspa@gmail.com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku (Cerpen)

Rani, Manusia Ajaib yang Tidak Bisa Menangis (Cerpen)

Antologi Puisi (Bagian 5)