Antologi Puisi (Bagian 3)

Halo semuanya! Apa kabar? Semoga kabar baik.
Ini adalah beberapa karya saya. Karya-karya ini sebagai tugas ospek, hihi.


Cucu Durhaka
Oleh Margaretta PD

Apa lagi yang kau cari ?
Apa lagi yang kurang ?
Apa lagi yang buat dikau tak kunjung puas ?
Mentari kita dari ufuk timur,
Kaya kita tak hanya
sebatas simbol di peta.
Tongkat, kayu, dan batu pun sudi
Ubah diri jadi tanaman.
Tapi mengapa ?
Masih saja kau berdusta
Propaganda bualan manis, di setiap hari jadiku
Jangan hiraukan rumput tetangga, anakku..
Siram saja, rawat saja rumput kita ini,
Dan jaga!


(di) rebut
Oleh Margaretta PD

Pendangkalan kehidupan bangsa
Telah terjadi
Tata nilai mulai rancu.
Kemana saja dirimu ?
Menjaga saja tak mampu!
Lihat itu!
Kepala singa kebanggaanmu direbut tetangga!
Kau semua sibuk belanja,
Di negeri asing yang sering kau ceritakan!
Lihat itu!
Motif batik andalanmu dicuri mereka pun!
Ini yang disebut sayang?
Angina saja enggan menyapa wajahmu.
Ambil lagi mereka kawan! Rebut!
 

 

Pendidikan atau Pendadakan?

Aku yang terdidik mendadak.
Spontanitas ketidak sengajaan,
Membuatku tetap mendongak.
Aku ini produk uji coba.
Coba-coba saja aku tak akan ubah.
Aku ubah, aku salah.
Bicara tentang lurus
Aku tak dianggap serius

Menantang arus
Ku dianggap tidak lurus
Aku terdidik dengan mendadak.
Mendadak saja terdidik.
Mendadak saja jadi serupa.
Mendadak saja jadi sama.
Mendadak saja jadi sampah.
Ini pendidikan atau pendadakan?


Mohon mencantumkan sumber bila karya ini digunakan. Terima kasih, Tuhan memberkati.
Keep in touch :
Instagram : margarettapuspadewi

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku (Cerpen)

Rani, Manusia Ajaib yang Tidak Bisa Menangis (Cerpen)

Antologi Puisi (Bagian 5)