ANALISIS FUNGSI SASTRA DALAM NOVEL 5 CM
Penulis : Donny Dhirgantoro
Sinopsis:
Novel
ini menceritakan tentang persahabatan 5 orang, mereka adalah Genta, Zafran,
Riani, Ian, Arial. Genta piawai dalam memimpin dan mengorganisasi, lalu ia
dianggap sebagai ketua dalam persahabatan mereka. Zafran adalah seorang yang
puitis, vokalis band yang kurang terkenal, dan juga ia adalah pengikut
filsafat-filsafat Plato. Ian adalah yang tergendut dari mereka berlima, ia suka
menonton vcd porno, dan ia sanhgat kagum pada artis cantik Happy Salma. Arial
berperawakan tinggi, besar, dan berotot, Arial juga memiliki adik perempuan
bernama Arinda, Arinda adalah gadis cantik yang disukai oleh Zafran. Persahabatan
mereka sudah semenjak SMA. Tiap akhir pekan mereka keluar, untuk sekadar
mencari makan, atau nongkrong di
rumah Arial. Tapi dibalik itu semua, tujuan mereka yang utama adalah berkumpul,
bertemu, dan bersendau-gurau. Hingga suatu hari, Genta merasa adalah hal yang
terlewatkan dalam persahabatan mereka selama ini. Genta merasa berdiam di zona
nyaman dengan kawan-kawannya. Sehingga ia memutuskan untuk menyuruh
sahabat-sahabatnya tidak bertemu untuk beberapa saat dengan tujuan mereka harus
keluar dengan zona nyaman, menggapai mimpi mereka yang belum terwujud. Dalam
perpisahan singkat mereka, Ian mengejar mimpinya untuk menyelesaikan
skripsinya, Genta fokus dengan projek-projeknya, dan juga ada yang mengejar
cintanya masing-masing, Zafran mengejar Arinda, dan Riani mengejar Zafran.
Beberapa bulan telah dilalui tanpa kebersamaan 5 sahabat ini, kemudian
datanglah hari yang ditunggu, hari mereka bertemu kembali. Ternnyata, Genta
sudah mempersiapkan semuanya, ia membuat surprise
yaitu mengajak sahabat-sahabatnya untuk menaklukkan Gunung Mahameru. Mereka
melewati perjalanan kereta yang amat melelahkan, dan melalui berbagai cobaan
fisik, dan mental hingga akhirnya mereka berhasil melakukan uacara kemerdakaan
di puncak Gunung Mahameru.
Fungsi
Sastra:
1. Fungsi
Rekreatif
Pada
novel ini menceritakan tentang sebuah perjalanan persahabatan, percintaan,
perjuangan, serta humor yang diselipkan, sehingga hal ini menjadi magnet bagi
para pembaca untuk terus menikmati alur dan cerita yang disajikan dari awal
hingga akhir tanpa merasa bosan.
2.
Fungsi Didaktif
Secara
implisit, dalam novel ini mengajak pembaca untuk tidak berdiam dalam zona
nyaman, tapi keluar untuk mendapatkan mimpi-mimpi yang belum terwujud.
3.
Fungsi Estetis
Dalam
novel ini diceritakan secara detail tentang lokasi sebagai latar, dan pembaca
diajak seolah-olah ikut menikmati suasana yang diceritakan. Contoh lokasi:
Suasana dalam kereta dari stasiun Jakarta hingga stasiun Malang, dan perjalanan
dari stasiun Malang hingga puncak Mahameru.
Komentar
Posting Komentar