Postingan

BUAH TIN: BUAH SORGA YANG KAYA MANFAAT

Gambar
(Foto: news.detik.com) Buah adalah salah satu menu makanan yang sangat bergizi dan bermanfaat bagi tubuh kita serta berfungsi sebagai penunjang kesehatan kita, sehingga buah sebaiknya menjadi menu makanan wajib sehari-hari karena buah mengandung air, vitamin dan mineral, serat, antioksidan serta karbohidrat yang akan membuat tubuh kita menjadi segar dan bugar. Buah yang sering kita jumpai antara lain, pisang, jeruk, melon, apel, stroberi, semangka, papaya, dan masih banyak lagi. Namun apakah kita sudah mengenal buah Tin? Dilansir dari Wikipedia, buah Tin yang memiliki nama lain buah Ara (latin: Ficus Carica L. ) adalah buah yang dapat dimakan. Dalam bahasa inggris, buah ini disebut   buah fig. Buah ini berasal dari Asia Barat, namun sekarang sudah mulai dibudidayakan di negara-negara Eropa. Buah Tin tumbuh di pohon dan pohonnya dapat tumbuh besar setinggi 10 meter maksimal dan memiliki batang lunak berwarna abu-abu. Daun dari pohon Tin terbilang cukup besar dan berlekuk dalam. Da

Si Receh yang (Sering) Dianggap Remeh

Gambar
  Si receh terdengar seperti uang recehan bukan?  Yup , memang itu poinnya. Kita tentu mengenal uang receh. Uang receh dikenal sebagai uang koin. Di Indonesia sendiri, terdapat beragam nominal uang receh. Paling besar Rp. 1.000,00 dan paling kecil Rp. 100,00. Sumber: https://www.idntimes.com/business/economy/ita-malau/jangan-sepelekan-recehan-karena-bisa-kendalikan-ekonomi-nasional-lho Uang tetaplah uang. Sepertinya itu ungkapan yang tepat untuk si receh yang jarang dihargai. Seberapa kecilpun sebuah nominal uang, ia tetaplah uang. Bila kita membeli makanan senilai Rp. 10.000,00 tapi ternyata di dompet hanya Rp. 9.800,00, kita tetap tidak akan bisa membeli makanan tersebut. Namun ternyata, masih banyak orang yang bersikap seolah uang receh tidak berharga. Berdasarkan pengalaman saya ketika belanja ke supermarket, si kasir acap kali bermain sulap. Hah ? Kok bisa? Begini ceritanya. Pada saat membayar barang belanjaan, kadang kembalian yang harusnya kita dapatkan tidak sesuai dengan

REFLEKSI PASKAH 2021

Gambar
Paskah tahun 2021 adalah paskah kedua kita harus tetap berada di rumah. Meskipun sudah mulai ada interaksi terbatas, namun belum dapat mengobati kerinduan untuk beribadah bersama secara utuh. Pada kesempatan ini, aku ingin berbagi pengalaman serta kesaksian kebaikan Tuhan dalam hidupku. H-1 sebelum hari Kamis Putih, aku diutus untuk mengambil bagian pelayanan. Aku menjadi narator di sesi ibadah tersebut. Hari Rabu malam, tim pelayanan berlatih, penuh semangat dan sukacita. Sayangnya rencana manusia bukan rencana Tuhan. Hari Kamis menyambutku dengan beragam kesibukan. Pagi-pagi benar aku harus berangkat KKN untuk mengajar, sedihnya, aku harus pulang terlebih dulu karena akan melanjutkan acara Pilmapres sebagai delegasi jurusan. Ada patah semangat di sana, aku tidak siap. Materi memang sudah ada, namun tanpa latihan? Seriously ? Sepulangnya aku dari KKN, tak lupa aku sambat dan mengekspresikan patah semangatku pada mbah dan mas. Saat itu, mbah langsung mengajakku berdoa. Tidak ada ra

Sebuah Ingatan Kecil tentang 2020

  Tahun akan selalu berjalan. Setiap tahun tetap 12 bulan. Begitu juga dengan tahun 2020. Tentu, seperti tahun sebelumnya, kita juga mempersiapkan resolusi saat menyambut datangnya 2020. Bukankah begitu? Rasanya senang, walau pada akhir 2019, terdengar kabar yang kurang mengenakkan dari negara tirai bambu, ya, Covid-19 muncul. Awalnya, kemunculan Covid-19 tidak menjadi permasalahan yang menghambat pergantian tahun. Pada saat perayaan tahun baru, aku ingat, aku berada di ibu kota Indonesia. Aku dan keluargaku mempersiapkan diri dan berangkat kesana pada tanggal 29 Desember dan akan pulang pada tanggal 2 Januari. Rasanya, saat di bandara hendak berangkat, di kepala sudah ada bermacam skenario yang akan direalisasikan. Indah sekali. Pasti menyenangkan. Setibanya di Jakarta, kami disambut gerimis hujan. Gerimis itu pun mengantar kami hingga ke hotel. Liburan yang menyenangkan. Kami pergi ke Bogor, jalan-jalan ke kantor kakak, keliling Monas, dan tak lupa, kami merayakan malam pergantia

ANALISIS WACANA: TINDAK TUTUR ILOKUSI

ANALISIS WACANA TEORI TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PIDATO KETUA UPT BIPA UMM Abstrak Tindak tutur (Speech act) adalah unsur pragmatik yang menelaah bahasa berdasarkan penutur yang terlibat di dalamnya secara langsung. Salah satu objek kajian yang dapat dianalisis dengan tindak tutur ilokasi adalah kegiatan berpidato serta isi dari pidato tersebut. Penelitian ini membahas tentang analisis tindak tutur ilokusi dalam pidato Ketua UPT BIPA UMM. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi yang bebas, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan metode transkripsi data rekam, dan identifikasi data. Kata Kunci: speech art , tindak tutur, pidato PENDAHULUAN Pidato adalah sebuah ujaran lisan yang disampaikan oleh penutur kepada mitra tutur pada situasi tertentu. Pada umumnya pidato menggunakan bahasa formal karena sifatnya yang resmi dan ditujukan kepada khal

Antologi Puisi (Bagian 5)

Halooo, sudah lama, nih, aku nggak update tentang puisi. Hehe. Malam ini lagi hujan, lagi mood banget buat unggah puisi-puisi di gawaiku (biar tidak sekadar jadi draft, xixi). Langsung aja ke puisinya.. Pertanyaan Bila jalan berakhir buntu Lalu mengapa gerbang indah yang kau suguh? 1 November 2020 Mimpi Tinggimu sepadan langit Raih bisa dengan tulang terberai gapai aku di dasar bumi Bertemu kita di ujung pagi. Berpijak tanah saling bertaut, berbincang gurai di akhir hari- sambil minum secangkir kopi. Ah.. Ternyata semua ini hanya mimpi. Hahahaha. 30 Oktober 2020 22.54 WIB Boleh Kusebut Kau 'Amin'? Kubiarkan pertemuan itu ada (lagi) Kubiarkan semua sempat jadi terbang Asal jangan yang satu ini. Kubiarkan semua romansa hanyut bersama air Asal jangan yang satu ini. Jutaan air yang jatuh dari pelupuk mata tak buatku jengah Kubiarkan pertemuan itu ada (lagi)! Kau jadikan aku tawanan Tak masalah, selama kamu yang menahan. Kubiarkan pertemuan itu ada (lagi)! Kubiarkan hatiku jatuh lag

DIA (Sebuah Cerpen)

Gambar
  Dia Oleh Margaretta Puspa Dewi   Dia menceritakannya begitu sederhana. Begitu alami dan mudah dipahami. Mengalir layaknya air yang menurut pada aliran arus. Tapi begitu melekat hingga tak pernah terlupakan. Pria itu berbadan jangkung. Tubuhnya gemuk tapi tidak gendut, sedikit kurus. Ya, tubuhnya proposional dengan badan jangkungnya. Kira-kira 190 cm dengan massa badan 90 kg. kulitnya putih tapi masih masuk akal untuk ukuran kulit orang Jawa. Rambutnya lurus ke samping. Dipotong biasa saja, tidak neko-neko . Parasnya elok tapi ya.. tidak seperti artis yang biasanya muncul di televisi. Tapi setidaknya bila kamu menggandengnya ke kondangan, orang-orang akan berbisik bahwa pria itu tampan. Siapa dia? Tiba-tiba datang tanpa petunjuk. Membuat hari-hariku berantakan. Pagi ini ia menjemputku di depan rumah. Dengan sepeda supra kesayangannya dan helm putih yang sudah agak kecoklatan karena terlalu sering dipakai. Ia memencet bel rumahku. Kebetulan Ayah baru jogging keliling komplek