Postingan

Pertemuan (Cerpen)

  Pertemuan Oleh Margaretta Puspa Dewi   Aku bergeming menatap layar putih di laptopku, entah sudah berapa lama—tak sadar. Aku terhanyut dengan riuh renyah perbincangan kerumunan orang di kafe ini. Memandang belasan, salah, puluhan orang berlalu lalang. Laju yang tiada henti. Ditambah lagi instrumen jazz yang menenangkan, yang diputar oleh barista kafe. Kopiku yang awalnya memang tak manis menjadi hambar karena es batunya telah mencair diluluh waktu. Brownis cokelat hangatku pun telah ikut dingin seperti perasaanku padanya. Malam itu kami bertengkar hebat. Tangisku membuncah saat intonasi tinggi keluar dari mulutnya. Bukannya kelembutan yang menenangkan, yang kudapat malahan amarah yang membara. Dua jam sudah kami berkeliling tak tentu arah. Niat kami menyelesaikan masalah, tapi yang ada hanya keheningan.  Selalu seperti ini , pekikku dalam hati. Aku hanya bisa berprasah membuang waktuku sia-sia seperti ini. Waktu terbuang, uang terbuang, tenaga terbuang—sia-sia. Tiga minggu lagi tahun

Cara Ambil KTM Unair (2023)

 Halo! Pada postingan ini, saya mau membagikan pengalaman saya saat mengambil kartu tanda mahasiswa (KTM) di Unair. Jadi, KTM Unair tuh bentuknya KTM-ATM. Dengan kata lain, KTM tersebut bisa digunakan sebagai alat transaksi di mesin ATM. Lalu banknya? Banknya sesuai pembayaran uang kuliah pertama kita. Misalnya, saya saat membayar UKT dan UKA di bank BNI, jadi KTM saya ada di BNI cabang Unair. Lanjut, pengambilan KTM diawali dengan datang ke bank cabang Unair. Yang mana tuh? Googling saja "Bank *bla bla* cabang Unair". Fyi , BNI cabang Unair ada di Syariah Tower ( cmiiw ). Kemarin saat di BNI, ternyata pengambilan KTM menggunakan sistem waiting list . Mereka hanya melayani 30 mahasiswa per hari. Saat itu, mereka pinjam KTP asli untuk mengecek KTM sudah tercetak atau belum. Waktu itu aku datang hari Senin, lalu ditanyai "Di minggu ini, bisa ambil hari apa, Kak?" aku jawab hari Jumat. Pihak bank minta saya datang pukul 08.00 di hari Jumat.  Saya izin ke kantor untuk

Cerbung Hai! (Episode 1)

Gambar
  Hai! Cerbung (cerita bersambung) oleh Margaretta Puspa Dewi Eps. 1: Berhati-hati   Aku melangkahkan kaki menuju ruangan serba putih. Tepat di depanku. Dingin dan sangat hening. Ku rasa dia menurunkan suhunya hingga ke suhu terendah. Sungguh, dingin sekali. Aku mengeratkan syal yang kugunakan, merapikan jaket yang kupakai. Aku memantapkan diri untuk duduk di sana untuk kesekian kalinya. Padahal ini bukan yang pertama, tapi hatiku tetap belum bisa menerima keadaan dan kehidupanku ini.   “Selamat pagi. Silakan masuk.” Bu Vanda menyambutku dengan ceria, seperti biasa. Aku tidak menjawab. Aku hanya tersenyum, menaikan alis, dan menghela sedikit napas sebagai tanda rasa terima kasih telah disambut hangat.  “Bagaimana kabarmu?” “Sehat terima kasih,” aku mengambil air mineral yang disajikan di depanku. “Hey, what’s news? Ada perkembangan apa dari sesi yang lalu?,” dia mengernyitkan alis.   Sesi tak berlangsung lama kali ini. Selepas sesi yang kurasa tak ada kemajuan ini, aku ingin minum kopi

Photobox (Sebuah Cerpen)

Gambar
  Sumber: dokumentasi pribadi “Ayo cepet! Keburu hujannya makin deras!” Tanpa bicara, Citra dengan cekatan meraih tangan Endra yang melangkah cepat di depannya. Setelah melewati beberapa kubangan, akhirnya mereka berhasil berdiri di bawah naungan atap toko kelontong. “Kayanya nggak jadi lagi deh ini ya?” mata Citra harap-harap cemas menatap Endra. Seolah memberi kode bahwa Endra harus tetap optimis agar semangat Citra tidak pupus. Endra melihat Citra sekilas kemudian melihat ke arah jam tangannya. “Dilihat aja dulu,” Siang tadi Citra merengek ketiga kalinya untuk photobox bersama Endra. Sudah dua kali ia meminta agar Endra datang tepat waktu saat kencan. Sayangnya si Endra selalu datang terlambat. Jangan salahkan jalanan kota yang macet, tapi sistem jadwal yang molor sudah mendarah daging dalam tubuh Endra. Hal itulah yang membuat mereka berdua gagal photobox dua kali. Sore itu, Citra sudah optimis kalau Endra bisa pulang kerja tepat waktu dan segera menjemputnya. Tapi se

Review Film Eternals: Film, Karakter, & Suasana Baru

Gambar
  Haii! Senang banget akhirnya saya menulis lagi. Ada sedikit berbeda dengan tulisan ini, karena ini pertama kalinya saya menulis ulasan film! Yeay ! -- Sore ini (10/11) saya baru saja sampai di asrama setelah nonton film terbaru Marvel, yeps , Eternals.  Siapa yang juga kesal kemarin Eternals sempat diundur? Haha. Banyak rumor simpang siur. Ada yang bilang film ini mengandung LGBT dan sebagainya sehingga ada adegan-adegan yang harus dihilangkan. Sumber: imdb.com Okay, pertama review film singkat. Sorry banget misalnya sedikit spoiler atau terlalu kaku. Berdasarkan sudut pandang saya, film ini secara eksplisit mimesis kehidupan manusia sesunggunya. Ada Tuhan, nabi, dan manusia. Seri film Marvel sebelumnya: The Avengers, merupakan manusia, sedangkan Eternals adalah ‘nabi/dewa-dewi’ (saya tidak yakin akan kategori ini, tapi yang jelas mereka bukan manusia). Saya bilang ini mimesis kehidupan kita karena ada dialog ‘penghakiman kedua/saat aku datang’. Bila The Avengers memiliki

Mengenai Pengalaman Pertama atau Mencoba Hal Baru

Gambar
Seseorang pernah berkomentar " It seems so awesome ." Saya menjawab, " Yeah, but also nerveous, ma’am " Beliau kemudian menjawab, " New experience always fruitfull..  believe me. ." sumber: dokumentasi pribadi      Kalimat yang disampaikan oleh beliau masih terngiang di kepala saya bahkan hingga saya menulis opini ini. Pengalaman pertama memang nano-nano. Ada manis, kecut, asing, tak jarang juga ada rasa pahit. Itulah mengapa saya senang dengan sesuatu yang pertama.      Sebagai contoh, pengalaman naik kendaraan umum pertama kali. Pada saat tangan saya harus melambai sebagai tanda saya adalah calon penumpang, rasa takut dan canggung saya begitu besar. Tapi ketika saya berhasil melewati itu, maka rasanya ibarat kertas yang tenganya berlubang. Plong...      Pengalaman lainnya, ketika saya mendapat pesanan barang untuk pertama kali melalui toko online . Awalnya saya begitu senang namun saya ingat saya harus mengantar paket ini ke ekspedisi. Teman saya yang su

BUAH TIN: BUAH SORGA YANG KAYA MANFAAT

Gambar
(Foto: news.detik.com) Buah adalah salah satu menu makanan yang sangat bergizi dan bermanfaat bagi tubuh kita serta berfungsi sebagai penunjang kesehatan kita, sehingga buah sebaiknya menjadi menu makanan wajib sehari-hari karena buah mengandung air, vitamin dan mineral, serat, antioksidan serta karbohidrat yang akan membuat tubuh kita menjadi segar dan bugar. Buah yang sering kita jumpai antara lain, pisang, jeruk, melon, apel, stroberi, semangka, papaya, dan masih banyak lagi. Namun apakah kita sudah mengenal buah Tin? Dilansir dari Wikipedia, buah Tin yang memiliki nama lain buah Ara (latin: Ficus Carica L. ) adalah buah yang dapat dimakan. Dalam bahasa inggris, buah ini disebut   buah fig. Buah ini berasal dari Asia Barat, namun sekarang sudah mulai dibudidayakan di negara-negara Eropa. Buah Tin tumbuh di pohon dan pohonnya dapat tumbuh besar setinggi 10 meter maksimal dan memiliki batang lunak berwarna abu-abu. Daun dari pohon Tin terbilang cukup besar dan berlekuk dalam. Da